Jumat, 30 Juli 2010

Gara-gara salah baca...

Semangat sahabatku..

Bermula dari sebuah wall facebook yang dikirim oleh salah seorang sahabat karibku. Sebut saja namanya Santi . Dia bilang bahwa dia sedang stress. Dalam hatiku bertanya-tanya mengapa dia sampai bisa bilang begitu. Karena tidak biasanya dia berkata seperti itu. Akhirnya ku balas wall fb tersebut dengan sebuah banyolanku. Aku bilang bahwa tidak usah sampai stress gitu karena sudah lama tak berjumpa. Dia tertawa dan kemudian membalasnya lagi dengan mengajakku chat lewat YM. Oke ku setujui saja ajakannya karena memang hari itu aku tak ada kerjaan di tempat PKL. Kebetulan Supervisor di tempat aku PKL sedang pergi untuk Raker alias Rapat Kerja sehingga aku hanya bertugas membantu staf-staf lain yang membutuhkan bantuanku. Santi bilang bahwa dia salah membaca sms. Sms dari seorang temannya bernama Sari. Isi sms Sari kira-kira seperti ini ”Santi, apakah kamu sudah tidak menganggap aku sebagai teman lagi?”. Dan Santi membalas, ”Sudah”. Santi membalas seperti itu karena dia membaca sms Sari seperti ini,” Santi, apakah kamu sudah menganggap aku sebagai teman lagi?”.Timbullah sebuah masalah gara-gara hal ini. Aku menyarankan kepada Santi untuk menjelaskan duduk persoalannya kenapa dia bisa sampai membalasnya dengan kata itu. Santi bilang bahwa dia sudah berusaha menjelaskannya ke Sari, tapi dia tidak percaya. Mungkin terlalu sakit hati dan kecewanya Sari kepada Santi sehingga dia tidak mau mendengarkan penjelasannya Santi. Keesokan harinya, Santi bertemu Ayu yang juga merupakan temannya Santi dan Sari. Ayu langsung menanyakan tragedi sms itu. Santi pun menjelaskannya secara detail. Tapi dia bertanya kepada Ayu dari mana dia tau masalah ini. Ternyata Ayu tahu masalah ini dari Sari. Sari cerita ke Ayu perihal tragedi salah baca sms ini. Dan yang sungguh mengagetkan adalah dengan cepatnya si Sari sudah menceritakan masalah ini kepada lima orang temannya. Cerita yang Sari ceritakan ke teman-temannya itu masih cerita versi dia sendiri. Bukan cerita dengan duduk persoalan yang sebenarnya. Wallahu’alam apakah teman-temannya percaya dengan cerita Sari atau tidak. Mungkin sebagai teman yang baik, mereka akan memberikan saran terbaik untuk memecahkan masalah ini. Semoga.

Teruntuk Santi sahabatku,

aku tahu bahwa kamu masih memikirkan masalah ini. Karena aku tahu sifatmu yang tidak bisa dengan mudah melupakan sesuatu apalagi masalah yang berhubungan dengan pertemanan. Kamu sudah berusaha menjelaskannya, terserah dia mau percaya atau tidak. Kamu mungkin lebih memahami sifatnya ketimbang aku. Jadi kamu pasti punya cara terbaik untuk menghadapinya. Mungkin emosionalnya sedang tidak bagus sehingga hatinya terlalu sensitif. Ambil hikmahnya saja bahwa dia sudah menganggapmu sebagai seorang sahabat. Karena sangat sakit rasanya jika kita dikecewakan oleh orang yang sudah kita anggap sebagai sahabat. Bukankah begitu??
Mungkin berdoa adalah salah satu hal yang bisa terus kamu lakukan untuk memperbaiki masalah ini. Karena sesungguhnya Allah yang membolak-balikan hati manusia.Kerasnya batu bisa dikalahkan oleh tetesan air yang kecil namun terus-menerus menetesi batu tersebut. So, semangat yaa..jangan dipikirin terus, nanti sakit. Kamu harus sehat. Sebentar lagi ujian..hehehe..

Teruntuk saudariku, Sari

Berusahalah untuk selalu berhusnuzhan pada siapapun. Karena jika kita berhusnuzhan pada orang lain maka orang itu pun akan selalu berhusnuzhan kepada kita. Hidup dengan berhusnuzhan sangatlah indah. Tak akan timbul yang namanya kecewa. Kecewa, sakit hati, marah atau apapun namanya itu timbul karena kita terlalu berharap lebih kepada manusia. Berusahalah untuk memahami jika ingin di pahami. Jika hanya salah satu saja yang dilakukan (baik memahami ataupun dipahami) maka mungkin rasa kecewa itu akan muncul. Husnuzhan saja, mungkin kamu mengirim smsnya di waktu yang kurang tepat. Di saat Santi sedang sibuk. Dia tidak ingin mengecewakannmu maka di balasnya sms itu dengan cepat. Karena sedang memikirkan masalah pekerjaannya mungkin dia salah baca sms. Dan hasilnya?? Terjadilah miss komunikasi. Dengarkanlah penjelasanya. Kamu pasti tahu sifatnya seperti apa, sehingga apakah mungkin dia akan menjawab sms seperti itu?? Be Positive kawand..!!!! Smangatt..!!!

Maaf untuk saudari-saudariku Santi dan Sari. Aku tidak bermaksud memihak pada siapapun dan tidak bermaksud menasehati. Hanya ingin melihat ukhuwah kita ini utuh seperti semula. Hanya ingin kesalahpahaman ini cepat selesai. Tidak berlarut-larut tenggelam dalam masalah ini. Ini merupakan nasihat untuk diriku sendiri.

Mari kita rajut ukhuwah kita kembali. Semoga Allah memudahkan. Amien.

Note :
Nama tokoh bukan nama yang sebenarnya. Maaf jika terjadi salah penangkapan cerita. Sungguh aku tidak bermaksud menambahi atau mengurangi cerita yang sebenarnya. Aku hanya menjelaskan apa yang aku tangkap dari cerita sahabatku Santi.

2 komentar:

  1. :')
    evaaa
    aku tak bisa berkata"..
    hanya ingin ucapkan..
    aku menyayangimu karna Allah..saudariku :)

    BalasHapus
  2. iyaa ukhti..
    i luv u juga krn Allah ^.^

    afwan yaah klo agak lebay..hehehe..

    smngat2..!!!

    BalasHapus