Minggu, 05 Desember 2010

Bukan salahmu, tapi iman ku yang sedang compang-camping

Sungguh, tak ada maksud hati ini menyakiti kalian. Mungkin akhir-akhir ini iman ku sedang tak utuh. Ia sedang terkoyak lemah tak berdaya. Aku terkadang merasa tak begitu penting berada disisi kalian. Kalian asik dengan dunia kalian saja sehingga kalian tak sadar telah melupakan orang-orang disamping kalian. Kalian hanya membicarakan urusan dengan klompok kalian saja. Padahal menurutku itu seharusnya di bicarakan dengan kami, termasuk aku. Tapi apa yang kalian lakukan? Setengah2..itu menurutku..kalau ingin mengerjakannya dengan klompok kalian silahkan saja, jangan stengah2 utk melibatkanku..aku muak..benci hal itu..

sungguh, aku tak ingin dimengerti oleh kalian dan aku pun tak ingin mengerti kalian. Karena untuk mengerti itu merupakan hal yang sia2 bagiku dan bagi kalian juga. Well, jalani hidup kalian masing-masing tanpa harus melibatkan siapapun ke dalamnya, yaa kecuali untuk kelompok kalian sendiri..aku muak dengan kalian..tapi aku lebih muak dengan diriku sendiri..

Dan ku pikir-pikir..lebih baik aku menyingkir..

Senin, 02 Agustus 2010

Membangun Kepribadian Islami

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan paling mulia dibanding dengan makhluk-makhluk Allah lainnya. Allah SWT berfirman,

“Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan.” (QS. Al Isra: 70)

Urgensi Kepribadian Islami

Menjadi pribadi yang Islami merupakan suatu hal yang sangat diperhatikan dalam agama Islam. Hal ini karena Islam itu tidak hanya ajaran normatif yang hanya diyakini dan dipahami tanpa diwujudkan dalam kehidupan nyata, tapi Islam memadukan dua hal antara keyakinan dan aplikasi, antara norma dan perbuatan , antara keimanan dan amal saleh. Oleh sebab itulah ajaran yang diyakini dalam Islam harus tercermin dalam setiap tingkah laku, perbuatan dan sikap pribadi-pribadi muslim.

Memang, setiap jiwa yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Tapi bukan berarti kesucian dari lahir itu meniadakan upaya untuk membangun dan menjaganya, justru karena telah diawali dengan fitrah itulah, jiwa tersebut harus dijaga dan dirawat kesuciannya dan selanjutnya dibangun agar menjadi pribadi yang islami.

Ruang Lingkung Kepribadian Islami

Sisi yang harus dibangun pada pribadi muslim adalah sebagai berikut:

A. Ruhiyah (Ma’nawiyah)

Aspek ruhiyah adalah aspek yang harus mendapatkan perhatian khusus oleh setiap muslim. Sebab ruhiyah menjadi motor utama sisi lainnya, hal ini bisa kita simak dalam firman Allah SWT di Surat Asy-Syams : 7-10

“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya. Sungguh sangat beruntung orang yang mensucikannya dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya,” (QS. Asy Syams: 7-10).

Dan dalam surat Al Hadid ayat 16:

“Belumkah datang waktunya untuk orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka berdzikir kepada Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Alkitab di dalamnya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras, dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik ” QS. Al-Hadid:16).

Ayat-ayat di atas memberikan pelajaran kepada kita akan pentingnya untuk senantiasa menjaga ruhiyah, kerugian yang besar bagi orang yang mengotorinya dan peringatan keras agar kita meninggalkan amalan yang bisa mengeraskan hati. Bahkan tarbiyah ruhiyah adalah dasar dari seluruh bentuk tarbiyah, menjadi pendorong untuk beramal saleh dan dia juga memperkokoh jiwa manusia dalam menyikapi berbagai problematika kehidupan.

Aspek-aspek yang sangat terkait dengan ma’nawiyah seseorang adalah:

a. Aspek Aqidah. Ruhiyah yang baik akan melahirkan aqidah yang lurus dan kokoh, dan sebaliknya ruhiyah yang lemah bisa menyebabkan lemahnya aqidah. Padahal aqidah adalah suatu keyakinan yang akan mewarnai sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh sebab itu kalau ingin aqidahnya terbangun dengan baik maka ruhiyahnya harus dikokohkan. Jadi ruhiyah menempati posisi yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim karena dia akan mempengaruhi bangunan aqidahnya.

b. Aspek akhlaq. Akhlaq adalah bukti tingkah laku dari nilai yang diyakini seseorang. Akhlaq merupakan bagian penting dari keimanan. Akhlaq juga salah satu tolok ukur kesempurnaan iman seseorang. Terawatnya ruhiyah akan membuahkan bagusnya akhlaq seseorang. Allah swt dalam beberapa ayat senantiasa menggandengkan antara iman dengan berbuat baik. Rasulullah saw pun ketika ditanya tentang siapakah yang paling baik imannya ternyata jawab Rasulullah saw adalah yang baik akhlaqnya (“ahsanuhum khuluqan”)

أي المؤمنين افضل إيمانا ؟ قال احسنهم خلقا. رواه ابو داود والترمذى والنسائ والحاكم.

“Mukmin mana yang paling baik imannya? Jawab Rasulullah ” yang paling baik akhlaqnya” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa’i)

Bahkan diutusnya Rasulullah –shallallâhu `alaihi wa sallam- pun untuk menyempurnakan akhlaq manusia sehingga menjadi akhlaq yang islami

َ إًَِنما بعثت لأتمم مكا رم الأخلاق

Tolok ukur dan patokan baik dan tidaknya akhlaq adalah al-Qur’an. Itulah sebabnya akhlaq keseharian Rasulullah –shallallâhu `alaihi wa sallam- merupakan cerminan dari Al-Qur’an yang beliau yakini. Hal ini terbukti dari jawaban Aisyah ra ketika ditanya tentang bagaimana akhlaq Rasulullah –shallallâhu `alaihi wa sallam- , jawab beliau “Akhlaq Rasulullah –shallallâhu `alaihi wa sallam- adalah al-Qur’an.

كان خلقه القرآن

c. Aspek tingkah laku. Tingkah laku adalah cerminan dari akhlaq yang melekat pada diri seseorang….

B. Fikriyah (‘Aqliyah)

Kepribadian Islami juga ditentukan oleh sejauh mana kokoh dan tidaknya aspek fikriyah. Kejernihan fikrah, kekuatan akal seseorang akan memunculkan amalan, kreativitas dan akan lebih dirasa daya manfaat seseorang untuk orang lain. Fikrah yang dimaksud meliputi:

a. Wawasan keislaman. Sebagai seorang muslim menjadi keniscayaan bagi dia untuk memperluas wawasan keislaman. Sebab dengan wawasan keislaman akan memperkokoh keyakinan keimanan dan daya manfaat diri untuk orang lain.

b. Pola pikir islami. Pola pikir islami juga harus dibangun dalam diri seorang muslim. Semua alur berpikir seorang muslim harus mengarah dan bersumber pada satu sumber yaitu kebenaran dari Allah swt. Islam sangat menghargai kerja pikir ummatnya. Di dalam al-Qur’an pun sering kita jumpai ayat ayat yang menganjurkan untuk berpikir: “afala ta’qiluun, afala tatafakkaruun, la’allakum ta’qiluun, la’allakum tadzakkaruun,”

افلا تعقلون ,أفلا تذكرون, افلا تتفكرون, لعلكم تعقلون,لعلكم تذكرون

Seorang muslim harus senantiasa menggunakan daya pikirnya. Allah mewujudkan fenomena alam untuk dipikirkan, beraneka macamnya tingkah laku manusia sampai adanya aneka pemikiran dan pemahaman manusia hendaknya menjadi pemikiran seorang muslim. Tetapi satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa tujuan berpikir tidak lain adalah untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah –subhânahu wa ta`âlâ- bukan sebaliknya.

c. Disiplin (tepat) dan tetap (tsabat) dalam berislam. Sungguh kehidupan ini tidak terlepas dari ujian, rintangan dan tantangan serta hambatan. Ujian tersebut tidak akan berakhir sebelum nafasnya berakhir. Oleh sebab itulah untuk menghadapinya perlu tsabat dalam berpegang pada syariat Allah swt.

“dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr: 99)

Di surat Ali Imran: 102 Allah SWT menjelaskan,

“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kamu sebenar-benar taqwa. Dan jangan sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Begitu pentingnya tsabat dijalan Allah, sampai Rasulullah –shallallâhu `alaihi wa sallam- mengajarkan do’a kepada ummatnya, sebagai berikut:

اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على دينك (رواه الترمذى)

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, kokohkanlah hati-hati kami untuk tetap berada pada agamaMu “

C. Amaliyah (Harokiyah)

Di antara sisi yang harus dibangun pada pribadi muslim adalah sisi amaliyahnya. Amaliyah harakiah yang merubah kehidupan seorang mukmin menjadi lebih baik. Hal ini penting sebab amaliyah adalah satu di antara tiga tuntutan iman dan Islam seseorang. Tiga tuntutan tersebut adalah: al-iqror bil- lisan (ikrar dengan lisan), at-tashdiq bil-qalb ( meyakini dengan hati), dan al-amal bil jawarih (beramal dengan seluruh anggota badan). Jadi tidak cukup seseorang menyatakan beriman tanpa mewujudkan apa yang diyakininya dalam bentuk amal yang nyata.

“Maka katakanlah “beramallah kamu niscaya Allah dan RasulNya serta orang-orang beriman akan melihat amalanmu itu. Dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. at-Taubah: 105)

Umat Islam dituntut oleh Allah –subhânahu wa ta`âlâ- untuk menunaikan sejumlah amal, baik yang bersifat individual maupun yang kolektif bahkan kewajiban yang sistemik. Kewajiban individual akan lebih khusyu’ dan lebih baik pelaksanaannya jika ditunjang dengan sistem yang kondusif. Shalat, puasa , zakat dan haji misalnya akan lebih baik dan lebih khusyu’ kalau dilaksanakan di tengah suasana yang aman tenteram dan kondusif. Apalagi kewajiban yang bersifat sistemik seperti dakwah, amar ma’ruf nahi mungkar, jihad dsb, mutlak memerlukan ketersediaan perangkat sistem yang memungkinkan terlaksananya amal tersebut.

Pentingnya amaliyah harakiah dalam kehidupan seorang mukmin laksana air. Semakin banyak air bergerak dan mengalir semakin jernih dan semakin sehat air tersebut. Demikian juga seorang muslim semakin banyak amal baiknya, akan semakin banyak daya untuk membersihkan dirinya, sebab amalan yang baik bisa menjadi penghapus dosa. Simaklah QS. Huud: 114

“Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam, sesungguhnya perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan yang buruk (dosa), itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”. (QS. Huud: 114)

Ada sedikitnya tiga alasan kenapa seorang harus beramal:

1. Kewajiban diri pribadi.

Sebagai hamba Allah tentunya harus menyadari bahwa dirinya diciptakan bukan untuk hal yang sia-sia. Baik jin dan manusia Allah ciptakan untuk tujuan yang amat mulia yaitu untuk beribadah, menghamba kepada Allah –subhânahu wa ta`âlâ-. Amalan adalah bentuk refleksi dari rasa penghambaan diri kepada Dzat yang mencipta.

“Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah” (QS. Adz Dzaariyaat: 56)

Di samping itu pertanggungjawaban di depan mahkamah Allah nanti bersifat individu. Setiap individu akan merasakan balasan amalan diri pribadinya.

“Dan bahwasanya manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna” (QS. an-Najm: 39-41).

2. Kewajiban terhadap keluarga.

Keluarga adalah lapisan kedua dalam pembentukan ummat. Lapisan ini akan memiliki pengaruh yang kuat baik dan rusaknya sebuah ummat. Oleh sebab itulah seseorang dituntut untuk beramal karena terkait dengan kewajiban dia membentuk keluarga yang Islami, sebab tidak akan terbentuk masyarakat yang baik tanpa melalui pembentukan keluarga yang baik dan islami.

“Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (QS. At-Tahrim :6)

Setiap muslim seharusnya mampu membentuk keluarga yang berkhidmat untuk Islam, seluruh anggota keluarga terlibat dalam amal islami di seluruh bidang kehidupan.

3. Kewajiban terhadap dakwah.

Beramal haraki bagi seorang muslim bukan hanya atas tuntutan kewajiban diri dan keluarganya saja, akan tetapi juga karena tuntutan dakwah. Islam tidak hanya menuntut seseorang saleh secara individu tapi juga saleh secara sosial.

“dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah:71)

“dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)

Ma’ruf adalah segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.

Juga di dalam surat Fushshilat ayat 33:

“siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushshilat: 33)

Allahu a’lam.

(Copas dari dakwatuna.com)

Sabtu, 31 Juli 2010

"Vae,afwan yaa gw telat,gw baru jalan nih dari sini". Itulah sms-sms yang ku dapat dari beberapa orang temanku yang kebetulan janjian hari ini denganku. Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi kakak kelasku,alumni rohis angkatan 2003,namanya Ka Uut. Aku dan alumni rohis akhwat 2007 beserta Ima (alumni rohis 2008)dan Ipeh (Alumni rohis 2009). Hari ini kami janjian untuk datang ke walimahan ka Uut di Mesjid Daarul Adzkaar, Karang Tengah. Untuk memudahkan pertemuan, kami janjian di terminal Lebak Bulus jam 10. Yang janjian untuk ketemu di Lebak Bulus itu awalnya semuanya. Namun pagi-pagi Wilda dan Wenny memberi tahu bahwa mereka langsung menunggu di depan mesjid karena mereka bawa motor. Fitri juga langsung menunggu di seberang Mesjidnya. akhirnya yang kumpul di Lebak Bulus hanya kami berempat, aku, Shiva, Ima dan Ipeh. Setelah semuanya berkumpul kami langsung jalan kaki ke Pasar Jumat untuk naik angkot yang ke arah lokasi. Ketika kami turun dari angkot, Fitri langsung datang menyembut.Kami pun langsung bersalaman. Fitri menceritakan sebuah kejadian yang agak mengerikan ketika dia menunggu kami. Ada angkot yang kacanya di pecahin oleh salah satu oknum sebuah forum masyarakat. Untung saja Fitri tidak kenapa-kenapa. Karena kejadian itu persis di depan matanya.

Setelah bersalaman, kami berlima pun menyeberang dan masuk ke dalam area Mesjid. Kami belum masuk ke dalam Aula Mesjid karena masih menunggu beberapa teman, Wenny, Wilda, Mutia, Bella dan Siwi. Wenny dan Wilda ternyata sudah tiba sebelum kami. Mereka menunggu di parkiran motor. Nah tinggal 3 orang yang belum kumpul. Kami menghubungi ketiganya. Mutia dan Bella sedang otw dan sebentar lagi akan tiba di tempat. Sedangkan Siwi ternyata masih di rumah. Karena rumah Siwi jauh dan mungkin dia akan tiba dalam waktu satu jam. Akhirnya kami memutuskan untuk menunggunya di dalam saja. Kami masuk duluan ke dalam Aula. Kami langsung menghampiri kedua mempelai untuk memberinya selamat. Kami harus mengantri untuk memberi ucapan selamat. Di dalam antrian aku terus memperhatikan Ka Uut. Terpancar kebahagiaan yang sangat dari raut wajahnya. Dia terus menyebar senyumnya kepada setiap tamu yang memberinya ucapan selamat. Aku hampir meneteskan air mata karena terharu sekali. Aku sangat bahagia melihat Ka Uut.

Hmm..salaman udah, sekarang tiba saatnya ke acara puncak, yaitu MAKAN.hehehehe..Smua berpencar ke tempat masing-masing. Ada yang langsung ke makan utama, ada yang ke stand siomay, kambing guling, dan es doger. Aku sendiri langsung mencicipi kambing guling. Wow..enak skali rasanya. Walau sedikit tapi berasa banget, hehehe..Kambing guling abis, sekarang ke tujuan selanjutnya, Siomay. Aku, Neney (panggilan sayang untuk Wilda), Fitri dan Mutia langsung mengambil antrian di stand siomay. Agak sempat kesal karena tiba-tiba ada seorang Ibu yang menyerobot antrian di depanku. Tapi berhubung dia ibu-ibu jadi kami relakan saja. Siomay selesai, kemudian target selanjutnya adalah Es Doger. Namun nampaknya aku kurang beruntung karena es dogernya habis. Tapi Alhamdulillah masih ada es krim. Tak ada es doger, es krim pun jadi, hohohoho..

Tak terasa sudah jam 12, namun Siwi belum datang juga. Padahal dari MC sudah memanggil Rohis SMA 6 untuk berkumpul di latar mempelai. Akan ada sesi foto bersama. Kami pun berfoto tanpa Siwi. Tak berapa lama setelah kami berfoto, Siwi pun datang bersama seorang pria. Teman-teman yang lain langsung bertanya siapa yang bersama Siwi itu. Setelah di tanyakan ternyata dia itu saudaranya. Tapi akhirnya saudaranya memisahkan diri dengan Siwi karena tempat cewe dan cowo di pisah. Kami pun meluapkan semua kerinduan kami disana. Acara pernikahan Ka Uut terasa seperti acara reunian. Selain bertemu dengan teman-teman seangkatan, aku pun bertemu dengan adik-adik dan kakak-kakak kelas rohis. Senang banget dehh pokoknya..

Setelah selesai, kami lanjut ke rumah Bella untuk 'party' selanjutnya. Tak semuanya bisa ikut karna ada acara masing-masing. Hanya Aku, Mutia, Shiva, Wenny, Wilda, IMa dan Ipeh yang pergi ke rumah Bella. Wenny dan Wilda naik motor dan yang lainnya naik mobilnya MUtia. Sesampainya disana kami sholat zuhur. Selesai sholat kami berbincang-bincang, bersenda gurau, dan bercerita tentang kampus serta kegiatan yang sedang di lakukan. Jam setengah 3 kami pamit karena Mutia mau ada acara keluarga. Sebelum meninggalkan rumah Bella kami berfoto-foto sebentar. Setelah itu kami langsung meluncur pulang.

Alhamdulillah nikmat Allah begitu besar hari ini karena telah mempertemukan kami kembali. Walau formasi kurang lengkap tanpa Novi yang kebetulan sedang KKN di Cianjur, tapi kami sangat bersyukur untuk hari ini.

Semangat yaa teman-temanku..Minggu depan kita 'party' di humz Siwi..

Jumat, 30 Juli 2010

Gara-gara salah baca...

Semangat sahabatku..

Bermula dari sebuah wall facebook yang dikirim oleh salah seorang sahabat karibku. Sebut saja namanya Santi . Dia bilang bahwa dia sedang stress. Dalam hatiku bertanya-tanya mengapa dia sampai bisa bilang begitu. Karena tidak biasanya dia berkata seperti itu. Akhirnya ku balas wall fb tersebut dengan sebuah banyolanku. Aku bilang bahwa tidak usah sampai stress gitu karena sudah lama tak berjumpa. Dia tertawa dan kemudian membalasnya lagi dengan mengajakku chat lewat YM. Oke ku setujui saja ajakannya karena memang hari itu aku tak ada kerjaan di tempat PKL. Kebetulan Supervisor di tempat aku PKL sedang pergi untuk Raker alias Rapat Kerja sehingga aku hanya bertugas membantu staf-staf lain yang membutuhkan bantuanku. Santi bilang bahwa dia salah membaca sms. Sms dari seorang temannya bernama Sari. Isi sms Sari kira-kira seperti ini ”Santi, apakah kamu sudah tidak menganggap aku sebagai teman lagi?”. Dan Santi membalas, ”Sudah”. Santi membalas seperti itu karena dia membaca sms Sari seperti ini,” Santi, apakah kamu sudah menganggap aku sebagai teman lagi?”.Timbullah sebuah masalah gara-gara hal ini. Aku menyarankan kepada Santi untuk menjelaskan duduk persoalannya kenapa dia bisa sampai membalasnya dengan kata itu. Santi bilang bahwa dia sudah berusaha menjelaskannya ke Sari, tapi dia tidak percaya. Mungkin terlalu sakit hati dan kecewanya Sari kepada Santi sehingga dia tidak mau mendengarkan penjelasannya Santi. Keesokan harinya, Santi bertemu Ayu yang juga merupakan temannya Santi dan Sari. Ayu langsung menanyakan tragedi sms itu. Santi pun menjelaskannya secara detail. Tapi dia bertanya kepada Ayu dari mana dia tau masalah ini. Ternyata Ayu tahu masalah ini dari Sari. Sari cerita ke Ayu perihal tragedi salah baca sms ini. Dan yang sungguh mengagetkan adalah dengan cepatnya si Sari sudah menceritakan masalah ini kepada lima orang temannya. Cerita yang Sari ceritakan ke teman-temannya itu masih cerita versi dia sendiri. Bukan cerita dengan duduk persoalan yang sebenarnya. Wallahu’alam apakah teman-temannya percaya dengan cerita Sari atau tidak. Mungkin sebagai teman yang baik, mereka akan memberikan saran terbaik untuk memecahkan masalah ini. Semoga.

Teruntuk Santi sahabatku,

aku tahu bahwa kamu masih memikirkan masalah ini. Karena aku tahu sifatmu yang tidak bisa dengan mudah melupakan sesuatu apalagi masalah yang berhubungan dengan pertemanan. Kamu sudah berusaha menjelaskannya, terserah dia mau percaya atau tidak. Kamu mungkin lebih memahami sifatnya ketimbang aku. Jadi kamu pasti punya cara terbaik untuk menghadapinya. Mungkin emosionalnya sedang tidak bagus sehingga hatinya terlalu sensitif. Ambil hikmahnya saja bahwa dia sudah menganggapmu sebagai seorang sahabat. Karena sangat sakit rasanya jika kita dikecewakan oleh orang yang sudah kita anggap sebagai sahabat. Bukankah begitu??
Mungkin berdoa adalah salah satu hal yang bisa terus kamu lakukan untuk memperbaiki masalah ini. Karena sesungguhnya Allah yang membolak-balikan hati manusia.Kerasnya batu bisa dikalahkan oleh tetesan air yang kecil namun terus-menerus menetesi batu tersebut. So, semangat yaa..jangan dipikirin terus, nanti sakit. Kamu harus sehat. Sebentar lagi ujian..hehehe..

Teruntuk saudariku, Sari

Berusahalah untuk selalu berhusnuzhan pada siapapun. Karena jika kita berhusnuzhan pada orang lain maka orang itu pun akan selalu berhusnuzhan kepada kita. Hidup dengan berhusnuzhan sangatlah indah. Tak akan timbul yang namanya kecewa. Kecewa, sakit hati, marah atau apapun namanya itu timbul karena kita terlalu berharap lebih kepada manusia. Berusahalah untuk memahami jika ingin di pahami. Jika hanya salah satu saja yang dilakukan (baik memahami ataupun dipahami) maka mungkin rasa kecewa itu akan muncul. Husnuzhan saja, mungkin kamu mengirim smsnya di waktu yang kurang tepat. Di saat Santi sedang sibuk. Dia tidak ingin mengecewakannmu maka di balasnya sms itu dengan cepat. Karena sedang memikirkan masalah pekerjaannya mungkin dia salah baca sms. Dan hasilnya?? Terjadilah miss komunikasi. Dengarkanlah penjelasanya. Kamu pasti tahu sifatnya seperti apa, sehingga apakah mungkin dia akan menjawab sms seperti itu?? Be Positive kawand..!!!! Smangatt..!!!

Maaf untuk saudari-saudariku Santi dan Sari. Aku tidak bermaksud memihak pada siapapun dan tidak bermaksud menasehati. Hanya ingin melihat ukhuwah kita ini utuh seperti semula. Hanya ingin kesalahpahaman ini cepat selesai. Tidak berlarut-larut tenggelam dalam masalah ini. Ini merupakan nasihat untuk diriku sendiri.

Mari kita rajut ukhuwah kita kembali. Semoga Allah memudahkan. Amien.

Note :
Nama tokoh bukan nama yang sebenarnya. Maaf jika terjadi salah penangkapan cerita. Sungguh aku tidak bermaksud menambahi atau mengurangi cerita yang sebenarnya. Aku hanya menjelaskan apa yang aku tangkap dari cerita sahabatku Santi.

Hari terakhir PKL di bulan Juli

Alhamdulillah..tak terasa udah hampir 3 minggu aku melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di salah satu stasiun TV swasta. Aku merasa nyaman. Disini rame, TV slalu nyala tak pernah mati. Orang-orangnya pun ramah-ramah, suka ngebanyol dan slalu ketawa tiap harinya. Terkadang ada syuting juga disini. Hmm..lumayan asyik dehh..

Aku PKL di departemen Cost Control. Departement ini yang mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah pendanaan program-program tv. Kebetulan tugasku adalah membuat budget, advance, settlement, pengakuan utang dan pembayaran atas utang (invoice). Aku membuat semua itu dengan menggunakan sistem ERP atau Enterprise Resource Planning. Sebelum terjun langsung untuk membuat budget dll sebenarnya, kami di training terlebih dahulu selama beberapa hari. Amat sangat berharga ilmu yang ku dapatkan disini. Yang tadinya tidak tahu apa itu ERp, kini aku bisa menjalankan sistem tsb.

Hari ini adalah hari terakhir aku PKL di bulan ini. Sebab senin sudah memasuki awal bulan. 2 hari terakhir ini sejujurnya kami tidak banyak melakukan hal. Supervisor kami yang biasanya memberikan tugas kini beliau sedang mengikuti Raker alias Rapat kerja di luar kota. Jadi kami hanya membantu staf-staf yang lain yang membutuhkan bantuan kami. Mulai dari mengecek dokumen dan men-stempelnya jika dokumen itu benar, menempelkan bon-bon, dan lain-lain. Jujur aku senang-senang saja mendapat tugas itu. Daripada nganggur, ga enak sama yang lain yang sepertinya sibuk bekerja. Tak jarang kami menawarkan diri untuk membantu, namun mungkin karena memang tidak ada yang perlu di bantu jadi kami pun tak di beri tugas. Hari ini benar-benar full tidak ada tugas. Agak bosan campur ga enak juga klo ga kerja, namun apa oleh buat, tak ada yang bisa dikerjakan selain OL..

Hmm..OL menjadi salah satu teman kami ketika kami tidak ada tugas. Tidak enak rasanya tidak mengerjakan apapun. Tapi klo ada spv kami mungkin kami tidak akan menganggur seperti ini. pasti kami selalu diberi kerjaan. Syukuri saja nikmat hari ini. Mungkin kami diberi waktu untuk istirahat. Eits tapi sebenarnya spv kami bukannya tidak meninggalkan tugas apapun. Beliau meminta kedua staffnya untuk memeriksa pekerjaan kami di ERP, tapi karna ga ada yang ngerti cara meriksanya yaa alhasil ga ada yang ngecek dehh..

Yaa mungkin intinya banyak-banyak bersyukur dan positif thinking aja..syukuri hari ini yang di bebastugaskan dan bersiap-siap esok senin kerjaan akan menumpuk..heheh..

Smangatt..!!!!